Selasa, 01 November 2016

I don't get people sometimes.

0 komentar
Mereka mengatakan apa yang mereka ingin katakan, berfikir apa yang mereka inginkan terjadi, kalaupun harus menyakiti orang lain, mereka gak peduli.
Setiap hari, saya selalu mengatakan pada diri sendiri, jangan biarin mereka menghancurkanmu lagi, jangan berfikir tentang itu, lupain, biarin.

Tapi kadang hal-hal cukup menyebalkan.. sampai akhirnya saya menulis ini, setelah semua orang yang selalu berkicau tentang masalah atau hidup saya, bahkan make fun of me.

Sekedar mengingatkan, ini sebenarnya adalah postingan tentang sesuatu yang sebenarnya tidak cukup penting untuk kalian baca, tapi sayangnya cukup menganggu saya. 
Kalian pasti tau kalau tidak cukup penting berarti cuma curhatan. Dan, ya, ini tentang orang-orang yang menaruh perhatian lebih terhadap hubungan saya, entah mengapa.

Jadi dari awal, di akhir tahun lalu, sebenernya saya gak pernah memberikan respon apapun di sosial media, semua postingan yang sengaja memancing saya, menjelekkan saya, menyakiti saya, mengadu-domba dengan umpan orang baru yang menurut mereka lebih baik dari saya, bahkan yang paling buruk, beberapa orang nge-bully saya, yang anehnya kok ya kenapa saya yang dapat perlakuan ini? Gak salah nih? 
Lebih anehnya lagi, saya gak begitu kenal dengan meraka. Mereka semua mengatakan hal-hal buruk yang pernah saya lakukan, menertawakan saya, dan merasa menyenangkan melakukan itu di sosial media, yang dibaca ratusan atau ribuan followers mereka, sampai-sampai orang yang sama sekali saya gak tau itu siapa, ikut-ikutan. 
Dengan semua yang mereka lakukan, saya gak pernah sedikitpun memberi respon, saya diam, walaupun jelas-jelas beberapa kali nama saya disebut atau dimention ke akun saya, saya tetap mengabaikan mereka. Saya gak mau mereka semakin merasa menang karna berhasil melihat amarah atau mungkin kesedihan saya, yang mana itu pasti saya rasakan waktu itu. Gak perlu saya jelaskan bagaimana sakit hati dan sedihnya saya diperlakukan seperti itu. 
Mereka melakukan semua itu dan tertawa seakan gak ada dampaknya terhadap psikologis orang, bahkan, entah gak puas atau apa, semua itu berlanjut bahkan saat saya udah sendiri, mereka tertawa dan masih menyebut sesuatu tentang hubungan saya dulu, mereka yang katanya public figure atau selebtweet. Yang membuat saya makin gak ngerti, "Kenapa lagi sih?" ini udah terjadi setengah tahun lebih (bahkan hari ini udah hampir setahun) dan saya udah mundur dari hubungan yang saya jaga bertahun-tahun, kalian mengambil itu dan saya legowo, tapi kok saya masih diperlakukan seperti ini? Kenapa justru yang merusak itu lebih mendapat apresiasi? Mereka memang lucu.

Tapi saya fikir ketenangan saya lebih penting daripada ngebuat saya gila mikirin kenapa ini bisa kejadian, saya mencoba berdamai dengan diri sendiri, ya ikhlas.
Saya coba anggap semua perlakuan itu gak pernah ada. Yah, walaupun gak pernah bener-bener berhasil, saya masih bisa anggap semua normal lah.

Sampai pada saya dan orang yang pernah bersama saya saling memaafkan, atau oh, dia minta maaf untuk semua yang dia lakukan, dan yang gak dia lakukan saat mereka melakukan hal-hal itu kepada saya, kami kembali berhubungan dengan baik. Dia mengatakan dengan terang dan jelas, tapi siapa yang peduli? Dia mungkin idola maha benar, apapun yang dia lakukan gak akan pernah salah, walaupun dia bilang dia orang jahat, dia akan selalu terlihat sebagai orang baik. Dia seperti punya kartu bebas tuntutan, sedang saya akan tetap sebagaimana adanya dan saya harus menerima itu. Dan terbukti, karna rupanya ada yang masih gak terima, lagi-lagi target yang akan diserang adalah saya, bukan siapa-siapa.

Pagi ini saya bangun dengan notif yang mungkin dari salah satu pendukung temen pacar saya waktu itu. Yang paling lucu dari semua ini adalah, mereka berfikir saya lah yang merusak hubungan mantan saya dengan orang itu, lol.
Sweetieee, masa iya harus saya jelasin lebih dulu kalau saya lah yang menjalin hubungan bertahun-tahun sampai akhirnya dibuat berhenti, saya lah yang diperlakukan seenaknya dan di-bully di sosial media. Saya gak pernah mengumbar-umbar sesuatu kecuali dengan seseorang yang jelas punya hubungan dengan saya. Bahkan kegalauan pun sebisanya gak saya umbar, karna sudah cukup saya dijadiin bahan mereka, bukan saya yang dari awal selalu mengumbar hubungan pertemanan itu, yang bahkan mulai go public saat saya masih terikat. Bukan saya. Mungkin yang bersangkutan sendiri. Drama sesungguhnya, yang selalu membicarakan tentang ini. Jadi sebelum menyalahkan saya karna malu, ada baiknya berkaca, mungkin itu bukan salah saya, tapi salah karma.

Jadi akhirnya semua kekesalan itu numpuk dan tumpah jadi tulisan ini, akhirnya saya bicara (nulis), saya tiba-tiba gak pingin diam dan nerima semua hal buruk terus. Tapi ini adalah yang pertama dan terakhir saya ngerespon, karna sungguh saya gak ngerasa penting ngeladenin kalian, mereka.
Selama ini saya biarkan kalian bertindak berkata seenaknya, kalian terus aja mengingatkan sesuatu yang sama sekali saya males inget, mengatakan sesuatu yang bahkan kalian gak tau persis apa yang sebenarnya terjadi, gak tau apa alasannya, gak tau kenapa, tapi dengan mudahnya berkomentar.

Sampai akhirnya saya sadar, ternyata orang kota bisa lebih kampungan dari pada saya yang dari kampung, orang yang lebih tua bisa lebih bocah dari pada saya yang bocah, dan orang-orang bisa segitu gak punya kerjaannya sampe ngurusin dan bahkan ikut campur urusan saya.

Ya sudahlah, seperti saya bilang sebelumnya, hehe saya cuma lagi kesel sampai akhirnya nulis ini, dan saya udah cukup puas. 
Silahkan lanjutkan apa yang kalian fikir tau dan benar, dan saya akan melanjutkan menganggap kalian tidak ada.
Saya mungkin gak cukup kuat karna akhirnya ngeluarin unek-unek yang saya simpan selama ini, saya gak cukup baik seperti omongan orang yang gak kenal saya, tapi yang jelas kalian gak lebih  baik dari saya, karena terus mencari kelemahan dan menghakimi orang agar terlihat lebih baik, seakan sempurna. Dan yang menyedihkan, kalian senang atau bahkan bangga akan itu. 

-------
And now if sometimes I wondering why some people get happy by hurting others psychologically or emotionally? And I was like.. just maybe, people don't know what else to do with themselves. Just let them be and continue evolving yourself. 
They said, let the assholes be assholes. You'll sleep better. Oh, I'll sleep better. 

Thank you for watching me, 
And ah.. tryin to get a life, Guys :) 
READ MORE - I don't get people sometimes.

Minggu, 08 Maret 2015

Dan akan selalu begitu.

0 komentar
...
Caleb berkata ibu pernah mengatakan bahwa setiap orang memiliki sisi jahat, dan langkah pertama untuk bisa mencintai orang lain adalah dengan menyadari sisi jahat diri sendiri, sehingga kita bisa memaafkannya.
Jadi, bagaimana mungkin aku bisa menyalahkan Tobias atas keputusasaannya, seolah-olah aku lebih baik darinya, seakan aku tak pernah membiarkan kerapuhan membutakan diriku?
"Hei," tegurku sambil memasukkan kertas dari Caleb ke saku belakang.
Tobias berbalik, ekspresi wajahnya tegang, seperti beberapa hari terakhir sejak aku mengatakan membutuhkan waktu untuk mencerna alasan tindakan diam-diamnya, seakan menanti hukuman dariku.
"Dengar," ujarku, "Tadinya kukira aku harus berpikir apakah aku bisa memaafkanmu atau tidak, tapi sekarang kurasa kau tak melakukan sesuatu yang perlu kumaafkan, kecuali mungkin sedikit ketidakjujuranmu... "
Tobias membuka mulutnya untuk memotong ucapanku, tapi buru-buru kutahan keinginannya dengan mengangkat tanganku.
"Kalau kita tetap bersama, aku harus memaafkanmu terus-menerus, dan kau pun demikian," ucapku. "Jadi, kurasa ini bukan soal maaf-memaafkan. Yang ingin aku tahu adalah apakah kita masih bisa menjadi pasangan yang baik untuk satu sama lain."
Sepanjang perjalanan pulang tadi, aku terus memikirkan ucapan Amar bahwa setiap hubungan pasti memiliki masalahnya masing-masing. Aku memikirkan orangtuaku yang lebih sering berdebat daripada orangtua kaum Abnegation yang lain, tapi tetap melalui hari-hari bersama hingga akhir usia.
Kemudian, aku terpikir bagaimana semua itu menjadikanku lebih kuat, lebih nyaman dengan diriku sendiri, dan bagaimana selama ini Tobias selalu berkata bahwa aku adalah orang yang berani, dihormati, dicintai, dan pantas untuk dicintai.
"Dan?" ucap Tobias, suara, mata, dan tangannya gemetar penuh keraguan.
"Dan," ujarku, "kupikir kau masih tetap satu-satunya orang yang tepat untuk orang sepertiku."
"Aku setuju," ujarnya.
Lalu aku memeluknya.
Lengannya memelukku erat. Kubenamkan wajahku di bahunya dan kupejamkan mata, menghirup aroma tubuhnya yang seperti bau angin.
Aku sering berpikir bahwa ketika seseorang jatuh cinta, ia tak akan punya pilihan. Dan, mungkin itulah yang terjadi di tahap-tahap awal, tapi tidak pada tahap ini, sekarang.
Aku jatuh cinta pada Tobias. Tapi, bukan berarti aku bersamanya karena tidak ada orang lain untukku, atau untuknya. Aku tetap bersamanya karena itulah pilihanku, pilihan kami. Setiap pagi, setiap kali kami bertengkar, berbohong, atau mengecewakan satu sama lain. Aku memilihnya terus-menerus, dan Tobias memilihku.[]


"Kau tahu, aku menyayangimu."
"Aku tahu. Aku juga menyayangimu."
READ MORE - Dan akan selalu begitu.

Rabu, 05 November 2014

Jeremy Bentham

0 komentar
....."Jeremy Bentham dalam karya tulisnya “An Introduction to the Principles of Morals and Legislation” menyebutkan : Alam telah menempatkan umat manusia dibawah kendali dua kekuasaan, rasa sakit dan rasa senang. Hanya keduanya yang menunjukkan apa yang seharusnya kita lakukan, dan menentukan apa yang akan kita lakukan. Standar benar dan salah disatu sisi, maupun rantai sebab akibat pada sisi lain, melekat erat pada dua kekuasaan itu. Keduanya menguasai kita dalam semua hal yang kita lakukan, dalam semua hal yang kita ucapkan, dalam semua hal yang kita pikirkan: setiap upaya yang kita lakukan agar kita tidak menyerah padanya hanya akan menguatkan dan meneguhkannya.".....
READ MORE - Jeremy Bentham

Selasa, 01 Juli 2014

So, smile.

0 komentar
someday, we'll forget the hurt, the reason we cried and who caused us pain. we will finally realize that the secret of being free is not revenge, but letting things unfold in their own way and own time. after all, what matters is not the first, but the last chapter of our life which shows how well we ran the race.
so smile, laugh, forgive, believe and love all over again

-wise man-
READ MORE - So, smile.

Thank God

0 komentar
well, I thought I was deeply sad and deeply happy to write this.
Ramadhan kali ini merupakan tahun ke empat yang saya beserta keluarga sambut dan jalani tanpa sosok Papa. waktu benar-benar berjalan dengan cepat, sama sekali gak berasa.
gak ada kata yang bisa mengungkapkan bagaimana rindunya saya terhadap Beliau. saya sangat sangat merindukan almarhum Papa. karena kata-kata gak selalu bisa melukiskan bagaimana perasaan saya akan ini, lagi-lagi saya hanya mengandalkan poto yang paling saya sukai ini..


terlepas dari sedih dan rindunya menyambut ramadhan dan lebaran nantinya tanpa Papa, I thank God karena saya masih bersama orang-orang tercinta. keluarga tecinta, Mama dan kedua kakak terrsayang.
dan bersyukur.. for this man.



bagaimana cinta dan sayang saya terhadap keluarga, adalah mutlak. sesuatu yang tidak perlu dijelaskan lagi. tapi untuk orang ini, bagaimana ya? tahu bahwa ada orang yang peduli dan ada disamping saya saat saya penuh dengan kekurangan namun tetap menerima dan mau berbagi itu luar biasa.
poto ini diambil dimalam yang sama dengan poto sebelumnya sama Papa (walaupun gak nemu poto aslinya, karikaturnya cukup lah mewakilkan, haha). ini juga tahun keempat kami menyambut ramadhan sama-sama.
seperti yang saya bilang sebelumnya, saya sangat sedih karena begitu merindukan almarhum Papa, tapi juga sangat bahagia karena begitu bersyukur atas orang-orang disekeliling saya.
atas adanya dia, yang mengisi semua kekosongan dengan begitu sempurna.
READ MORE - Thank God

Minggu, 23 Maret 2014

close to music, close to happiness..

0 komentar

READ MORE - close to music, close to happiness..

Jumat, 11 Januari 2013

hehe..

0 komentar
hallo, kamu.

entah kamu benar atau aku yang bodoh mengira sayang itu gak pernah menyerah, sesulit apapun situasinya.
karna seharusnya sayang itu menjaga, juga melindungi.
kamu tau, didunia ini aku cuma mengharapkan itu dari kamu. aku menempatkan mu di posisi pertama sebagai sosok laki-laki pengganti dia yang utama.
itu adalah alasan kenapa aku gak pernah mau kamu terbagi, sedikitpun.
kenapa aku dengan pemikiran bodoh ini, menjadi semakin egois, dengan segala emosi ku, menjadi semakin protect terhadap kamu, satu-satunya yang aku harapkan.
kamu tau, rasa sayang ini tidak pernah merasa cukup. apa pun yang kamu berikan, aku masih merasa kurang, selalu ingin lebih.
mungkin caraku menunjukan itu salah.
caraku, bukan lagi yang kamu senangi untuk menjadi caramu.
caraku memang salah, tapi di dalam emosinya kamu, aku harap kamu tau aku begitu karena aku sayang kamu.
ya, sayang ku seperti itu, tapi sayang mu memilih seperti ini.
memilih untuk membatasi dan menghentikan yang seharusnya kita perjuangkan bersama.
sayang mu semakin sering mengeluarkan kata terserah, sayang mu putus asa.
padahal aku masih ingat kamu bilang ini gak mudah, jadi jangan mudah menyerah.
aku sudah pernah memperjuangkan kamu, kamu juga pernah memperjuangkan aku, kita sudah sepakat masih banyak yang akan kita perjuangkan bersama, tapi aku malah gak bisa melakukan apa-apa saat kamu ingin menyerah.
bahkan tulisan yang kamu persiapkan sendiri jika salah satu dari kita ingin menyerah, gak cukup.

ya, dengan segala kesalahanku, aku mengerti kenapa akhirnya kamu menyerah.
mengerti apa yang kamu  maksud.
aku akan memperbaikinya, bukan untuk kamu, tapi untuk diriku sendiri. berhati hati agar aku gak perlu terluka lagi. agar aku gak perlu ditinggalkan lagi. agar segala harapanku gak berujung kekecewaan lagi, agar aku akhirnya bisa bahagia.

kamu memang bener, kita kehilangan harmoni.
tapi kamu keliru, karna kamu mengira cuma kamu yang tertekan dalam hubungan itu.
aku juga lelah, sayang. lelah menghadapi kita yang kembali ke bagian yang sudah pernah kita lewati.
aku juga lelah, dianggap sebagai beban buat kamu ngelangkah.
kembali ke level 1 yang harusnya bisa menang lagi, tapi malah game over.
tapi toh kita juga sudah sama sama ngerti, keinginan untuk lebih baik ini bukan untuk merubah masa lalu itu, tapi demi masa depan.


tulisan ini khusus untuk kamu, tulisan yang cuma bisa dibuat orang yang lagi galau.
untuk kamu yang memintaku masuk kedalam duniamu, yang menciptakan dunia kita sendiri, yang akhirnya juga mengasingkan ku kembali.
apa yang aku berikan dan apa balasan duniamu itu?
untuk kesekian kalinya, kamu pergi.
aku sekarang ngerti maksudmu waktu bilang, “dear, I'm not that strong, I'm not strong enough to face it all alone” aku rasain itu sekarang, ngadepin semuanya, tiba-tiba ngerasa jadi cewek paling lemah. tapi aku selalu ingat kalimat terakhir yang kamu ucapin waktu itu, lagi lagi aku menguatkan diriku sendiri.

aku menulis ini bukan karna benci, bukan.
cuma karna.. aku ingin bisa seperti kamu.
terima kasih ya kamu, atas rasa bahagia, sedih, sayang, terluka, sampai akhirnya aku belajar ikhlas.
untuk kamu, atas waktu yang ternyata telah ditentukan.
tempat berbagi, yang tak ku bagi.
terima kasih untuk you're the one-nya. (udah expired, ya? haha..)

karna kamu, kita, memilih ini.
kita telah memutuskan untuk menjadi asing bagi masing-masing.
dan semoga, ini yang terbaik.
karna dalam keadaan ingin melepaskan diri pun kamu masih menyelipkan doa-mu buat aku, aku juga mendoakan kamu nemuin orang lain yang tepat untuk berbagi, pastikan untuk melindungi dia juga, bukan cuma dirimu sendiri. karna dalam keadaan dan situasi bagaimanapun, sayang yang tulus gak sepatutnya menyerah.
sementara kamu berjuang untuk dia nanti, aku sudah membereskan kesia-siaan yang telah aku, kamu, dan kita lakukan.
finish line itu mungkin ada, tapi juga mungkin kita sampai di dua sisi yang berbeda, gak lagi saling menggenggam.
karna dengan begini kamu bisa menemukan bahagiamu sekarang, maka aku yakin selanjutnya giliranku, untuk bahagia.
READ MORE - hehe..

Jumat, 09 Maret 2012

-

0 komentar
keep thinking  maybe i can make sense of something crazy, something i cant get out of my head, I write your name, then I tear it all to shreds
READ MORE - -

Rabu, 07 September 2011

Surat Rapuh Berisi Perasaan Terdalam

0 komentar

Selamat ulang tahun ke-18 syg. semoga makin pinter, makin cantik, makin semuanya, langgeng sama pacarnya :p eh iya kah gitu emotnya, iya lok yng kegini :p kan, aneh kalau nulis tangan emotnya, di hp kok bagus ya -__-

Lamanya aku nda nulis, jadi aneh gini nah yng megang pulpen, halah malah curhat, intinya kamu dan kita selalu ada dalam doaku yng.

Sebentar lagi lebaran, aku tau yng bahkan dari kita masih pacaran dulu kalau ini momen paling aneh yang kamu rasain yng tanpa papah, makanya aku selalu coba semampuku untuk setidaknya bisa gantiin sosok papah buat kamu, aku bakal selalu ngejaga ngelindungin kamu yng walaupun kadang kamu gak sadar aku begitu.

Tiap kamu bahas papah aku bingung yng, tugasku itu bikin kamu bahagia, tapi kamu juga pasti sedih yng, yang bisa aku lakuin ya meluk kamu, diam, sambil ngasih perlindungan ke kamu yang lagi nangis, yang lagi rapuh, aku tau semua perkataanku gak bakal ngeringanin kehilanganmu yng, makanya aku cuma diam sambil meluk kamu dari belakang, sambil doa sama Allah semoga aku bisa jadi, ya seenggaknya mencoba menjadi, wakil papah buat kamu, aku berjuang semoga papah bangga disana ngeliat wakilnya disini.

Kamu gak usah takut yng aku bakal nakal, dari awal semua perkataanku kelakuanku nunjukkin kalau aku serius sama kamu, kalau aku terlalu takut kamu gimana gimana, maaf yng, itu semata-mata cuma karena aku terlalu sayang sama kamu. tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam, walaupun kadang diselimutin sama kecemburuanku, aku percaya sepenuhnya sama kamu.

Bagaimanapun lebihnya orang lain, aku lebih menyayangi kita yang sebagaimana kita, semua canda tawa kebahagian kesedihan yang udah kita lewatin sama-sama. Gimana kita gak pernah bosen ketemu tiap hari, gimana kita tampar-tamparan, cium ketek, bloon nya aku, bloon nya kamu, semuanya udah bikin kamu sosok yang sempurna buat aku.

Aku tau sayang cerita cinta kita ini berat, rumit, tapi aku yakin kalau kita bertahan, cinta ini milik kita, seh pret, bagaimanapun jadinya kita nanti, segala perjuanganku buat kamu yng, gak akan pernah aku sesalin.

Seandainya nanti kita gak sama-sama lagi, nda mau ndaaaa, seandainya yng, kamu tinggal baca surat ini, kamu tau orang yang nulis surat ini sayang betul sama kamu, semua kebodohan kita yang bakal kamu rinduin suatu saat nanti, yang bakal kamu kenang, sekarang lagi kita jalanin.

Semuanya, aku yakin, cuma cobaan untuki untuk bisa jadi lebih baik. sekarang, kita sudah jadi kita yang lebih kuat, lebih kuat menghadapi semuanya, lebih kuat ngejalanin cerita kita.

Yang aku tulis ini keluar gitu aja yng, maaf kalau ada salah kata, tuh aku ada salah tulis, ahaha malu, mungkin ini gak berarti, ya, ini hanya surat rapuh berisi perasaan terdalam.

Dengan segala perkataanku, kelakuanku, kebodohan kita, kebahagian kita, beribu kata yang bisa menjelaskan perasaanku kepadamu, aku pilih,
aku sayang kamu.

Arditya Taqwa Erwandha
kepada
Suci Asmarani
READ MORE - Surat Rapuh Berisi Perasaan Terdalam

Senin, 29 Agustus 2011

kita

0 komentar
waktu terlalu berharga untuk dibiarkan berlalu begitu aja tanpa senyum, canda, dan tawa karna mu.

bahagia itu, aku dan kamu.
kita.
READ MORE - kita
 
Copyright © suci asmarani
Blogger Theme by BloggerThemes | Theme designed by Jakothan Sponsored by Internet Entrepreneur